ia melintas cepat, sekerdipan mata
kehadiranny amat singkat, tapi terasa
sorot mata tajam, membuka khilaf lama
kata-katanya menggugat, membongkar rahasia
luka lama, ditampakkannya
nestapa, dirajutnya
derita, dihikmatinya
sesal, dihiburnya
kesadaran, tujuannya
wajahnya memancarkan cahaya
usapan tangannya menghadirkan tanya
'apakah tujuan hidupmu?' katanya
lidahku kelu, hati bergolak dibuatnya
belajar mencari jawabannya
ia, antara ada dan tiada
hinggap di jiwa dengan ukiran sama
sifatnya abadi yakni cahaya
meski badannya ditelan dunia
seuntai doa, dilantunkan untuknya
-----------
special for 'Ki Pengelana', dimanakah ia?
No comments:
Post a Comment