Powered By Blogger

Friday, November 23, 2007

Kuterima ia bernama Nadhir Ahad Sambegana

Setiap awal kehidupan, memberikan pesona. Proses kelahirannya, kuikuti dengan cukup seksama. Jerit kesakitan, upaya habis-habisan sang bunda, tersimpan rapi dalam ingatan. Untungnya, proses itu berjalan cepat dan dengan mata terpejam, lahirlah ia ke dunia.

Dari setetes air, menjadi darah, menjaid daging, membungkus tulang dan organ-organ, dan menjadilh ia bentuk sempurna sebagai manusia, meski masih bayi. Sembilan bulan diarsiteki Tuhan. Dihembuskan ruh untuk menjadi kehidupan baru. Sekarang ia, mulai pandai menangis.

Tadinya akan kuberi nama Rumi Sajili. Tetapi, maafkan saya, kedua nama itu sepertinya terlalu berat untuk disandangnya. Oleh satu alasan yang masuk akal, kuterima ia bernama: Nadhir Ahad Sambegana. Semoga menjadi nama-lah dalam kehidupannya.

No comments: