Powered By Blogger

Saturday, October 21, 2006

Bersimpuh Di Ujung Ramadhan

Waktu berarak
hari-hari berlari cepat
Dan, untuk kesekian kalinya
ku bersimpuh diujung Ramadhan

Kunikmati maknawi-Nya
Dengan kuhempaskan ego
belajar kubanting dunia
dan akhirnya
kusimpan dalam keranda
Di ujung Ramadhan

Kutemui nafsu
kugauli
kucumbui
dan akhirnya kuajari
agar ia menjadi anak buahku
bukan aku yang menjadi budak nafsuku
diujung Ramadhan

Diajari-Nya Lapar,
agar nafsu lemah-lunglai
sesudah terkapar
nafsu akan merunduk
menuju kelembutan
di ujung Ramadhan

Pun begitu
nafsu tetap membayang di kehidupan
Hingga bersimpuh kembali
di ujung Ramadhan mendatang
Smoga......

-- the end of Ramadhan (22/10/06)--

Friday, October 20, 2006

Tetangga, Keluarga Terdekat

Pagi menyongsong
Siang menatap
Sore, menanti
Malam, menjaga

Senyum, disambut atau didera
Bahagia, disyukuri atau dinista
Duka, disesali atau di-empati
Miskin atau Kaya, dinikmati atau dicela
tergantung menafsirkannya
karena hati, jika tak pandai merawatnya
kerap dalam dilema

yg pasti, jika muncul marabahaya
hidup bergoncang
bahaya mengancam
merekalah yang menyorongkan
tangan pertama

tak heran jika ada sabda
"Tetangga, adalah keluarga terdekatmu"
maka
dekati dan
sebarkan salam kesejahteraan
kepada mereka

21/10/06

Monday, October 09, 2006

Tentang Wanita

Terpekur, menatap harapan
melintas pertanyaan
sahabat diujung persimpangan
gelisah di kegelapan
tak kuat, melompatlah tanya:
'Ceritakanlah padaku tentang makhluk
bernama wanita?"

udara hampa
menari-nari kata
dihela nafasnya, sambil berkata
"Sampai ajal. engkau tak akan mampu
memahaminya.
Mungkin hanya setengahnya saja. Sebabnya sederhana,
kerna engkau pria, tak pernah jadi wanita".

Nafas memburu, lidahnya kelu
kata dipaksa:
"Dimata wanita. Persoalan sederhana, boleh jadi kompleks.
Sebaliknya, soal serius bisa dipecahkannya
secara sederhana. Tubuhnya ringkih, tapi menyimpan kuasa tak terkira.
Hatinya lembut sering terluka, tapi mudah jatuh kasih. Lidahnya dinamis,
kadang lupa rahasia. Tapi, dengan lidah itu, anak-anak belajar bicara
dan kesabaran darinya. Lainnya: salah satu kenikmatannya sederhana. Temani
Berjalanlah dengannya ke sudut belanja dan berilah komentar jika ia bertanya. Jangan lupa, ajarkan ingat kepada-Nya agar tetap lembut hatinya"

"Sisanya, teguhkan diri
amankan hati
tipiskan kuping.
Dan Lantunkan kata
Laki-laki adalah Qowwamuunaaa atas wanita.
Pelindung, pembimbing dan penentram.
Bukan penguasa atas budaknya."
Ironisnya, pria sering lupa
wibawa terlalu sering dipamerkan
dalam rumah tangga

Sahabat lenyap dalam makna
bertarung dalam nikmat ujian-Nya
Itukah rasa? Smoga

-- tuk, ASJ - Brawijaya --

Ramadhan Lalu, Kini dan Esok

Kusebut puasa
kudeta spiritual
seketika
menghentikan segalanya

Kusebut puasa
perjalanan spiritual tinggi
karena menurut-Nya
hanya IA yang membalas-Nya

Ramadhan lalu
tiada makna
Ramadhan kini
sedikit terbuka
Ramadhan esok
moga mjadi
rumah besar
dalam menunmpuk
gudang hikmah-Nya

MUhammad, Puasa

Sahabat datang, tersesat
menghadirkan tanya
kenapa Muhammad
terjamin surga

kutengok ia, senyum dihati
membutuhkan jawab seketika
kuhela napas, dan kurangkai kata
hati-hati
"Siapa pun terjamin surga.
syaratnya sederhana
asal lurus hidupnya"

Sahabatku diam, tak mengira
tapi, hatinya terhibur, sambil berkata
"Ya. kutemukan jawab
dan kegelisahan sirna."

Sebelum sirna, kuberondong kata
"Ia manusia biasa,
cuma...
Tuhan memandunya
dengan surat cinta Illahi.
Menegurnya, jika salah.
Mengingatkannya, jika bengkok.
Membuatnya menjadi nyata, jika berkeinginan.
Menghiburnya, ketika sedih.
Menyediakan jawaban, saat bingung melanda.
Menambahinya hikmah dan ilmu pengetahuan.
karomah-Nya ditaburkan.
Dibocorkan-Nya alam malakut.
menaburinya kasih sayang.
tapi, ia kadang sering lama menunggu wahyu turun".

Sementara kita, manusia belakangan.
lengkap sudah Surat Cinta Illahi itu.
Diparipurnakan melalui Wujud Nur Muhammad
Ironisnya, manusia kerap mengabaikan

Sahabatku diam, merajut pemahaman
aku, diam, menangis dalam hati
aku bagian dari kelompok besar
yang sering mengabaikan

--Ramadhan, 2006--